Senin, 30 Agustus 2010

Menggapai Kemuliaan Hidup Melalui Ibadah Malam

(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), 'Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Mahasuci Engkau, peliharalah Kami dari siksa neraka." (QS Al-Imran [3]: 191).

Keinginan dan kesungguhan yang kuat dapat melahirkan keterpaduan zikir kepada Allah SWT. Mulai dari hati, akal, jiwa, hingga lisan serta seluruh anggota badannya hanya untuk mengingat dan menjalankan perintah-Nya sehingga setiap saat akan selalu berzikir kepada-Nya. Seseorang yang memiliki landasan keinginan berzikir yang kuat dilandasi pula oleh ilmu yang dimilikinya. Dalam masalah perintah berzikir, Allah SWT telah berfirman di dalam Al-Qur'an sebagai berikut.

"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku."
(QS AI-Baqarah [2]: 152).

Ayat ini menegaskan akan pentingnya mengingat Allah SWT pada setiap kesempatan selama hidup. Semakin sering kita mengingat-Nya, akan semakin mudah untuk mendapatkan perhatian lebih dari-Nya. Untuk itu, seseorang yang semakin sering mengadakan interaksi dengan pihak lain, akan sering pula pihak lain mengadakan interaksi dengannya. Demikian halnya dengan apa yang sering diutarakan dan diucapkan kepada Allah SWT dalam setiap kesempatan, akan semakin sering didengar dan diperhatikan pula oleh-Nya.

Dengan demikian, selalu berupaya mendekatkan diri kepada-Nya dengan berbagai macam cara yang diajarkan Rasulullah menjadi keharusan bagi setiap muslim. Menyadari akan pentingnya hal tersebut sudah semestinya dari sekarang kita mempersiapkan dengan berupaya melakukan hal-hal yang diridhai Allah SWT. Setiap ibadah hendaknya diniatkan hanya untuk-Nya. Jangan pernah melakukan ibadah untuk selain Allah SWT, karena hal itu merupakan bentuk syirik, yaitu perbuatan yang tidak akan mendapatkan ampunan dari Allah SWT.

Memiliki kecukupan ilmu merupakan perkara yang mutlak bagi setiap muslim agar ibadahnya benar-benar sesuai ajaran Al-Qur'an. Pasalnya, Allah SWT hanya akan menerima ibadah hamba-hamba-Nya yang berlandaskan ilmu yang benar, yaitu ilmu dan pengamalan yang sesuai Al-Qur an.

Kelebihan yang nyata sebagaimana yang dituangkan di dalam Al-Qur'an, para malaikat akan turun ke bumi pada waktu malam hari, yaitu sepertiga malam.

"Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur`an. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah. Bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur`an dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. dan mohonlah ampunan kepada Allah; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS AI-Muzammil [73]: 20).

 Ini dapat memberikan pencerahan tentang tata cara dan keharusan yang dilakukan seseorang di dalam melakukan ibadah malam. Allah memberikan waktu dan kesempatan yang luas kepada manusia, yaitu bagi mereka yang ingin intens di dalam mengadakan komunikasi dengan-Nya, yaitu pada malam hari.

0 komentar: